Well, apa kabar? Besok weekend lho, udah punya
list tempat wisata untuk dikunjungi belum??
Nah, hari ini aku mau berbagi ceritaku sedikit waktu aku dan rombongan
anak-anak asisten laboratorium di kampusku ke Bromo. Sebenernya ini bukan event
resmi dari kampus sih, hanya jalan-jalan bareng ajah sama anak aslab (asisten
laboratorium) untuk sekadar mempererat silaturrahmi dan liburan, melepas penat
sejenak.
Jadi awalnya rencana
jalan-jalan ‘keluarga’ Lab ini udah di canangkan berbulan-bulan sebelumnya
hingga sampai pada dealnya. Walau sempet diwarnai drama pemilihan tempat, juga
transportasi selama perjalanan dan drama ‘skripsi manja takut ditinggal’ 😊.. Akhirnya kami memutuskan untuk
jalan-jalan ke daerah Malang tepatnya ke Bromo dan Batu pada bulan …. Tapi
untuk sekarang aku cerita tentang Bromonya dulu yaa, kalau kalian penasaran
sama kegiatan kami di Batu akan aku ceritain di cerita terpisah okeee…
Setelah banyak drama
kami lewati, akhirnya 13 orang aslab gabungan dari aslab prodi kimia dan
biologi (minus aslab fisika karena kita beda kasta wkwkwkwk) berangkat ke
Malang naik kereta. Selama perjalanan banyak kejadian lucu dan seru yang
terjadi dan menjadi bagian kenangan yang selalu tersimpan di hati.
Mulai dari godain
pramugari dan pramugara yang rupawan sampe minta selfie bareng, dan setelah itu
si pramugari jadi rajin banget singgah ke tempat duduk kita untuk sedikit
memaksa para lelaki untuk membeli cemilan atau minuman yang dibawanya. Main
kartu UNO dengan hukuman muka dicoret ketika kalah dan alhasil setelah selesai
bermain muka kami penuh dengan coret-coretan manja eyeliner (untung ajah gak
waterproof). Adalagi kakak aslab yang badannya lumayan gemuk yang memilih tidur
di bawah kursi kereta beralaskan tiker pendaki (wkwkwk gak puas sama bangkunya
yang bahkan ‘terlalu kecil buat bokongnya’ menurutnya).
Kami turun di stasiun
Malang Baru, langsung selfie dan foto bersama di peron kereta dengan background
kereta yang baru saja kami tumpangi, selalu, foto adalah hal yang wajib
dilakukan dimanapun tempat yang kami singgahi. Dan begitu keluar stasiun kami
sudah dijemput 2 mobil angkutan umum untuk mengantar kami ke penginapan.
Walaupun jaraknya cukup jauh tapi tidak terasa karena kami yang terus saja
bercengkrama dan bercanda.
Sampai di penginapan,
setelah menentukan pembagian kamar kami merapihkan barang bawaan kami
masing-masing, mengumpulkan barang-barang yang dikolektif (persediaan bahan
makanan). Kemudian bergantian mandi karena hanya ada dua kamar mandi, dan
setelahnya kami rebahan di kasur ruang tengah sambil menonton film yang dibawa
oleh salah satu kakak aslabku. Sampai suatu ketika, para lelaki berdiri dan
menutupi layar TV hingga tidak dapat kami lihat. Ternyata, ada sedikit adegan
vulgar dalam film tersebut dan mereka mengklaim melindungi mata kami dari
hal-hal buruk (tapi mungkin malah mereka ingin melihat adegan itu sendiri
wkwkwkwk).
Setelah matahari
tenggelam, kami makan malam bersama dengan duduk berjejer mengitari kertas nasi
yang disusun memanjang. Kami makan sambil mengulas cerita selama perjalan di
kereta, dan setelah beres-beres dan membicarakan teknis kegiatan esok hari kami
semua tidur. Pagi buta sekitar jam 3 kami semua bangun dan bersiap untuk naik
ke gunung Bromo dengan diantar 3 mobil jeep. Sepanjang jalan kami disuguhkan
hamparan savana yang luas, dan kami sempat berhenti di beberapa spot sekadar
untuk melihat-lihat.
untuk kelanjutan ceritanya next time ya.
0 komentar:
Posting Komentar