Senin, 07 Oktober 2019

Story Liburan In Bromo Jawa Timur


Well, apa kabar? Besok weekend lho, udah punya list tempat wisata untuk dikunjungi belum??  Nah, hari ini aku mau berbagi ceritaku sedikit waktu aku dan rombongan anak-anak asisten laboratorium di kampusku ke Bromo. Sebenernya ini bukan event resmi dari kampus sih, hanya jalan-jalan bareng ajah sama anak aslab (asisten laboratorium) untuk sekadar mempererat silaturrahmi dan liburan, melepas penat sejenak.

                Jadi awalnya rencana jalan-jalan ‘keluarga’ Lab ini udah di canangkan berbulan-bulan sebelumnya hingga sampai pada dealnya. Walau sempet diwarnai drama pemilihan tempat, juga transportasi selama perjalanan dan drama ‘skripsi manja takut ditinggal’ 😊.. Akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan ke daerah Malang tepatnya ke Bromo dan Batu pada bulan …. Tapi untuk sekarang aku cerita tentang Bromonya dulu yaa, kalau kalian penasaran sama kegiatan kami di Batu akan aku ceritain di cerita terpisah okeee…


                Setelah banyak drama kami lewati, akhirnya 13 orang aslab gabungan dari aslab prodi kimia dan biologi (minus aslab fisika karena kita beda kasta wkwkwkwk) berangkat ke Malang naik kereta. Selama perjalanan banyak kejadian lucu dan seru yang terjadi dan menjadi bagian kenangan yang selalu tersimpan di hati.

                Mulai dari godain pramugari dan pramugara yang rupawan sampe minta selfie bareng, dan setelah itu si pramugari jadi rajin banget singgah ke tempat duduk kita untuk sedikit memaksa para lelaki untuk membeli cemilan atau minuman yang dibawanya. Main kartu UNO dengan hukuman muka dicoret ketika kalah dan alhasil setelah selesai bermain muka kami penuh dengan coret-coretan manja eyeliner (untung ajah gak waterproof). Adalagi kakak aslab yang badannya lumayan gemuk yang memilih tidur di bawah kursi kereta beralaskan tiker pendaki (wkwkwk gak puas sama bangkunya yang bahkan ‘terlalu kecil buat bokongnya’ menurutnya).

                Kami turun di stasiun Malang Baru, langsung selfie dan foto bersama di peron kereta dengan background kereta yang baru saja kami tumpangi, selalu, foto adalah hal yang wajib dilakukan dimanapun tempat yang kami singgahi. Dan begitu keluar stasiun kami sudah dijemput 2 mobil angkutan umum untuk mengantar kami ke penginapan. Walaupun jaraknya cukup jauh tapi tidak terasa karena kami yang terus saja bercengkrama dan bercanda.

                Sampai di penginapan, setelah menentukan pembagian kamar kami merapihkan barang bawaan kami masing-masing, mengumpulkan barang-barang yang dikolektif (persediaan bahan makanan). Kemudian bergantian mandi karena hanya ada dua kamar mandi, dan setelahnya kami rebahan di kasur ruang tengah sambil menonton film yang dibawa oleh salah satu kakak aslabku. Sampai suatu ketika, para lelaki berdiri dan menutupi layar TV hingga tidak dapat kami lihat. Ternyata, ada sedikit adegan vulgar dalam film tersebut dan mereka mengklaim melindungi mata kami dari hal-hal buruk (tapi mungkin malah mereka ingin melihat adegan itu sendiri wkwkwkwk).

                Setelah matahari tenggelam, kami makan malam bersama dengan duduk berjejer mengitari kertas nasi yang disusun memanjang. Kami makan sambil mengulas cerita selama perjalan di kereta, dan setelah beres-beres dan membicarakan teknis kegiatan esok hari kami semua tidur. Pagi buta sekitar jam 3 kami semua bangun dan bersiap untuk naik ke gunung Bromo dengan diantar 3 mobil jeep. Sepanjang jalan kami disuguhkan hamparan savana yang luas, dan kami sempat berhenti di beberapa spot sekadar untuk melihat-lihat.

untuk kelanjutan ceritanya next time ya. 

0 komentar:

Posting Komentar